Minggu, 28 Juni 2009

Kinerja Satpam Kurang Efektif



Satuan Pengaman (Satpam), yang seharusnya menjaga keamanan kampus disinyalir belum menjalankan tugas mereka semestinya. Meski telah terjadi kasus asusila beberapa bulan lalu yang disebabkan kurangnya pantauan dari satpam, itu tak membuat patroli kampus di malam hari ditingkatkan. Seperti yang dikatakan Ahmad Junaldi, salah seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi. Menurutnya, pos-pos satpam pada malam hari sering kosong dan tidak ada satpam yang patroli. “Itu terlihat di FE, seharusnya patroli lebih ditingkatkan lagi pada malam hari. Karena malam hari lebih sering terjadi tindakan asusila. Seperti halnya kejadian ‘mesum’ yang terjadi tahun lalu,” ujarnya Rabu, (21/1).


Beberapa kali Ganto mencoba memantau keadaan kampus di malam hari. Ada beberapa fakultas yang tak ditemukan satpam yang menghuni sekitar pukul sembilan malam. contohnya FE, FIS, FIP, dan FMIPA, Sabtu (21/2), pukul 21.10. Malam sebelumnya, Ganto melihat sekitar delapan satpam duduk-duduk santai sembari berbincang di depan Bank Nagari, padahal bebrapa posko satpam di fakultas tak berpenghuni.

Namun, salah seorang satpam yang bertugas di Fakultas Ekonomi, Harry, menyangkal tentang kosongnya FE di malam hari. Ia mengatakan ketika pos satpam FE kosong karena satpam sedang patroli. ”Bahkan kita mengadakan patroli sampai larut malam. Tidur terkadang pukul empat pagi”, ujarnya jum’at (16/1). Ia juga mengutarakan tidak bisa menginap di posko karena ukuran yang terlalu kecil dan biasanya tidur dilakukan di perlengkapan.

Terkait jadwal piket untuk masing-masing satpam, wakil kepala satpam, Harmaidi menjelaskan jam kerja untuk siang dimulai dari pukul 07.30-18.00 WIB dan malam pukul 18-07.30 WIB yang dibagi dalam dua shift, siang dan malam. Sedangkan untuk setiap posko, tambah Harmaidi, hanya ada satu satpam.

Meski jadwal telah diatur, menurutnya kinerja yang dilakukan Satpam saat ini belumlah maksimal. Seharusnya tiap-tiap Satpam diharuskan patroli setiap dua jam baik siang ataupun malam untuk lebih meningkatkan keamanan kampus. “Tapi, patroli masih jauh dari harapan,” aku Harmaidi kepada Ganto, Rabu (21/1) di ruang kerjanya.

Meski kinerja satpam masih belum optimal, Harmaidi masih beralasan belum seimbangnya antara pekerjaan dengan gaji yang mereka terima. Untuk penghasilan yang diperoleh dengan masa kerja 0-1 tahun Rp 450 ribu/bulan, 5-10 tahun Rp 500 ribu/bulan dan 10-15 tahun 550 ribu/bulan. Tak hanya itu, Jumlah personil Satpam, lanjut Harmaidi juga mempengaruhi keefektifan pengamanan. Ia mengatakan jumlah personil satpam yang 55 orang belum sebanding dengan jumlah mahasiswa dan luasnya areal kampus. Terkadang pihak fakultas juga menginginkan dilakukan patroli intensif di dalam kampus ketika ada kegiatan yanb bersifat insidentil, seperti seminar. Dan itu mengakibatkan kosongnya posko. “Minimal, UNP harus memiliki personil sebanyak 80 orang,” harapnya. Ukuran pos, tambahnya sebagai tempat istirahat juga memerlukan perhatian. Terkadang dengan ukuran pos yang terlalu kecil juga menyebabkan tidak betahnya Satpam yang bertugas..

Menangapi berbagai keluhan yang diutarakan satpam, Rektor UNP pun, Prof. Dr. Z. Mawardi Effendi, M.Pd., angkat bicara. Ia mengatakan tak semua keluhan yang diutarakan satpam itu benar. UNP sudah menambah kuota satpam sebelumnya sebanyak 16 orang. Sedangkan untuk gaji, tentu harus disesuaikan dengan lama bekerja. Di antara mereka, tambah Mawardi, ada yang baru dalam masa latihan atau percobaan tidak mungkin menuntut gaji yang tinggi. “Untuk jumlah satpam yang sekarang saja, mereka masih banyak yang belum bekerja maksimal atau duduk-duduk saja. Apa yang harus ditambah?” tutupnya, Minggu, (22/2).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar